[SF] Tuxedo

Tuxedo

Kyuhyun membuka pintu dan mendesah pelan. “Kupikir kau hilang di Portugal atau di Venice. Ternyata masih bisa pulang,” tukas Kyuhyun sembari melipat tangan didepan dada.

Jaeshin hanya menyeringai. “Tentu saja aku bisa pulang. Aku kan tidak buta arah. Kau tidak memperbolehkanku masuk?”

Kyuhyun mendengus dan memilih untuk masuk terlebih dahulu. Jaeshin terkekeh lalu mengikuti Kyuhyun. Ia melepaskan sepatunya dan mengekori Kyuhyun ke ruang tengah. Tapi kemudian Jaeshin menyadari bahwa Kyuhyun hanya sendirian di dorm.

“Kau sendirian? Yang lain ada jadwal?” Kyuhyun hanya menggumam sembari terus fokus pada laptopnya.

Jaeshin mendesis melihat sikap dingin Kyuhyun padanya. Rasanya ia hanya pergi selama satu bulan untuk liburan, tapi kenapa Kyuhyun terlihat marah sekali. Siwon bahkan tidak protes apapun. “Hey, kau marah?”

“Tidak.”

“Lalu kenapa mengacuhkanku?”

“Aku sedang main game. Jangan berisik.”

“Kau tidak penasaran kenapa aku kemari dan membawa kantung besar ini, eoh?”

Kyuhyun melirik kantung besar berwarna putih yang ditunjukkan oleh Jaeshin, namun kembali bermain. “Tidak.”

Jaeshin malah semakin kesal. Ia menutup laptop Kyuhyun yang disambut dengan erangan protes dari sang pemilik laptop. Tapi Jaeshin tidak peduli dan menaruhnya diatas meja. Kemudian Jaeshin mengeluarkan sebuah kotak besar dari kantung yang dibawanya. “Untukmu.”

Kyuhyun mengernyit. “Apa itu?”

“Hadiah kelulusanmu. Sudah ambil saja,” Jaeshin memberikan kotak itu secara paksa.

Kyuhyun mendesah dan membuka kotak itu. Matanya membulat melihat hadiah yang diberikan oleh Jaeshin. Kyuhyun menatap Jaeshin yang kini hanya memandang kearah dinding. Kyuhyun menutup kembali kotak tersebut dan menaruhnya diatas meja –tepat disamping laptopnya.

“Untuk apa kau memberikan tuxedo? Aku punya banyak, bahkan sampai yang paling mahal dari sponsor. Jadi, untuk apa tuxedo itu?”

“Itu bukan tuxedo biasa. Aku meminta dibuatkan khusus untukmu. Bahkan, aku harus pergi ke Milan secara pribadi dan bicara pada perancangnya. Jangan samakan dengan sponsor.”

“Tapi untuk apa? Kenapa harus tuxedo?”

Jaeshin menghela nafas dan kembali duduk menghadap Kyuhyun. “Ada beberapa alasan. Pertama, aku juga memberikan tuxedo pada Siwon oppa saat kelulusannya. Jadi, kupikir tidak ada salahnya memberikan tuxedo juga untukmu. Kedua, kupikir kau akan mengikuti acara wisuda dan aku ingin kau memakai jas yang bagus, tapi kau mengacaukan fantasiku dengan mengatakan kau ada pekerjaan. Ketiga, rancangan tuxedo itu berasal dari ideku. Perancangnya hanya membuat design-nya saja, tapi untuk model, bahan material yang dipakai, dan beberapa lainnya itu adalah ideku.”

“Itu saja?”

Jaeshin menatap Kyuhyun dengan lekat. “Iya, itu saja.”

Kyuhyun menarik nafas dan menghembuskan perlahan. Ia menyandarkan punggungnya dan menatap kotak tersebut. “Baiklah, terima kasih atas hadiahnya.”

Jaeshin tersenyum tipis. “Karena hadiahnya sudah kuberikan, aku akan pergi sekarang. Mom, akhir-akhir ini menjadi protektif. Mungkin karena aku pergi liburan selama satu bulan penuh. Aku hanya diberi ijin pergi selama dua jam. Oh, besok kalian akan pergi ke Guangzhou bukan? Selamat bersenang-senang. Kita bertemu di kampus, ne.”

Kemudian Jaeshin meninggalkan dorm. Kyuhyun kembali menghela nafas dan mengambil kotak itu lagi. Ia memperhatikan setelan tuxedo berwarna hitam dengan beberapa detail khusus –memang terlihat seperti rancangan khusus, terlebih dengan adanya jahitan inisial nama Kyuhyun dibagian dalam jas-nya. Kyuhyun lalu mengambil ponselnya dan memotret tuxedo tersebut.

To: Siwon Choi

Saat dia memberiku ini, rasanya seperti dia menginginkanku untuk cepat-cepat menikah.

Kyuhyun lalu mengirimkan pesan tersebut bersama dengan foto tuxedo barunya.

*****

Siwon tersenyum tipis saat membaca pesan Kyuhyun. Ia menarik nafas perlahan. Siwon lalu menekan beberapa angka yang dihafalnya. Terdengar beberapa-kali nada sambung, tapi sepertinya tidak diangkat. Siwon mendesah pelan. “Kemana anak ini?”

Siwon lalu menekan nomor lainnya. “Kau mau menikah cepat?”

“Jangan bicara hal aneh, hyung. Kau masih di hotel?”

“Euhm. Aku baru saja bangun. Beberapa hari terakhir, aku mendapatkan scene malam. Jadi, siang hari aku bisa istirahat.”

“Jaga kesehatanmu. Besok kita ada konser.”

“Iya, sayang. Tenang saja. Aku baik-baik saja. Tapi sepertinya aku agak kehilangan berat badan. Kau lihat foto yang ku-upload semalam? Kurus sekali, kan?”

“Tidak begitu kurus. Mungkin kau sudah lama tidak ke gym, jadi aneh sekali terlihatnya.”

“Sepertinya begitu. Sudah dipakai?”

“Apanya? Tuxedo? Belum.”

“Pakailah. Dan setelah itu kirim fotonya padaku.”

“Eo? Kenapa aku harus melakukannya? Aku tidak mau.”

“Ayolah, hanya sekali. Lagipula siapa tahu ukurannya salah. Jadi, Jaeshin bisa memperbaikinya.”

“Jaeshin itu hafal ukuran pakaian seluruh member, hyung. Bahkan ukuran pakaian semua artis SM, Jaeshin mungkin mengetahuinya juga.”

“Tch.. Dia itu sepupuku atau coordie-nya SM? Kenapa dia bisa tahu ukuran pakaian semuanya? Tapi, ayolah. Hanya satu kali, Kyuhyun.”

“Tidak mau.”

Dan kemudian Kyuhyun memutuskan sambungan teleponnya secara sepihak. Siwon mendengus jengkel dan berencana untuk kembali tidur sebelum nanti malam berangkat ke Guangzhou. Pengambilan gambar semalam benar-benar menguras tenaganya. Tapi belum lama Siwon hendak memejamkan mata, terdengar suara notifikasi pesan masuk.

Dengan agak malas Siwon membuka pesan tersebut.

To: Siwon Choi

Aku akan memperlihatkannya ketika kau sudah pulang. Jangan cemberut lagi. Kau jadi jelek.

Siwon menjadi tertawa karena pesan tersebut. “Apa dia bisa membaca pikiranku?”

*****

NOTE: Hanya drabble, kurang dari 1000words. Jadi, yah… begini deh