[SF] Maria

Maria~

Jaeshin mengernyit ketika mendengar suara Kyuhyun dari arah ruang tengah. Kemudian ia menuangkan bubur yang telah dibuatnya kedalam mangkuk dan mengambil sebuah sendok. Dan lagi Jaeshin menghela nafas mendengar suara Kyuhyun.

Jaeshin meletakkan mangkuk itu di meja dan duduk agak jauh dari Kyuhyun yang sedang mendengarkan lagu. Jaeshin memperhatikannya dengan jengkel. “Hey, kau mengulang bagian itu terus.”

Kyuhyun melirik Jaeshin dan menyeringai. Ia melepaskan earphone dan mematikan music playernya. “Maaf.”

Jaeshin lalu menunjuk mangkuk bubur seolah menyuruh Kyuhyun untuk cepat memakannya. Kyuhyun tersenyum dan mengambil mangkuk dan sendok. “Gomawo,” ucapnya.

“Kyuhyun, bisakah kau menyanyikan lagu lain selain Swing? Aku selalu merinding setiap kali mendengarkan bagian “Maria”saat kau menyanyikannya,” tukas Jaeshin.

Kyuhyun menoleh dan tertawa kecil. “Ah, maaf…. Maria Annabelle Choi.”

Jaeshin mendesis. “Yakk! Jangan diperjelas seperti itu!!! Tch.. Siwon selalu saja menggodaku sejak ia mendapatkan lirik lagu Swing. Dan saat master lagunya keluar, dia semakin sering memanggilku Maria. Itu menyebalkan, tahu.”

Kyuhyun terkekeh dan meletakkan mangkuk bubur itu ke atas meja. “Aku juga tertawa saat membaca liriknya. Aku bahkan sempat bertanya pada penulis liriknya darimana ia mendapatkan nama Maria itu.”

Jaeshin mendengus kesal. Sejak Siwon memperlihatkan lirik lagu Swing, Jaeshin benar-benar ingin membunuh penulis lagunya. Memang hanya untuk alasan sepele, tapi Siwon terlihat begitu bahagia setiap melantunkan bagian “Maria” itu. Terlebih dengan senyuman joker-nya itu. Ugh, kesabaran Jaeshin untuk tidak meninju wajah Siwon benar-benar diuji.

Jaeshin cukup beruntung ia tidak pernah melihat Siwon menggodanya sejak sepupunya itu pergi ke China untuk syuting, tapi sebagai gantinya Jaeshin harus menahan diri untuk tidak memukuli Kyuhyun karena kekasih sepupunya itu yang lebih sering menyanyikan lagu Swing, terlebih pada saat bagian “Maria”, Kyuhyun menyanyikannya dengan berlebihan.

“Kyuhyun…”

Kyuhyun yang kembali fokus pada music playernya hanya bergumam pelan. Jaeshin menarik nafas panjang. “Kau mau ikut aku ke Beihai?”

Sontak Kyuhyun menoleh dan menatap Jaeshin lekat. Tidak ada ekspresi apapun, tapi sorot mata Kyuhyun bisa terbaca oleh Jaeshin. “Aku akan pergi untuk tiga hari ke Hongkong dan sekedar mampir ke Beihai. Mungkin hanya untuk beberapa jam.”

Kyuhyun kembali menatap music playernya. “Uhm… Jadwalku memang tidak padat, tapi aku sedang sibuk dengan latihan musikal baru. Tapi jika kau akan pergi kesana, aku titip salam saja.”

Jaeshin mengernyit. “Hanya titip salam?”

Kyuhyun mengangguk. “Memangnya mau titip apa lagi?”

“Entahlah. Kau bisa menitip apapun. Surat, pakaian, makanan. Atau ciuman kerinduan?”

Namun kemudian Kyuhyun melemparkan bantal sofa kearah gadis itu. Jaeshin hanya terkekeh. “Wae~? Apa aku salah? Kau memang merindukannya, bukan? Makanya kau sering sekali menyanyikan lagu-lagu Super Junior. Terutama saat bagian Siwon, kau menyanyikannya dengan sangat keras.”

Kyuhyun menoleh lagi. “Memangnya sangat kelihatan, ya?”

“Tentu saja. Kau seperti anak gadis yang tengah dilanda kegalauan karena hubungan jarak jauh dengan kekasihmu. Padahal sebenarnya kau bisa saja mencuri waktu untuk terbang ke Beihai dan menemui kekasihmu itu,” sahut Jaeshin.

Sekali lagi Kyuhyun melemparkan bantal sofa kearah Jaeshin. “Yak!! Berhenti menyebutku dengan sebutan anak gadis!! Aku ini seorang pria!! PRIA!!”

Tawa Jaeshin meledak dan gantian melempar bantal sofa itu pada Kyuhyun. “Tapi sikapmu benar-benar seperti anak gadis, Kyuhyun! Jika kau mau dianggap pria, maka bersikaplah seperti PRIA!”

“YAK…!!”

Namun, protes Kyuhyun tertunda karena ponsel Jaeshin berdering. Gadis itu bangkit dan sedikit menjauh dari Kyuhyun untuk menerima panggilan telepon tersebut. Kyuhyun mendesis kesal dan mengambil mangkuk untuk menghabiskan buburnya. “Dia bahkan bersikap seperti anak kecil yang kasmaran. Tch… Kapan dia akan bersikap seperti wanita dewasa dan mengatakan perasaannya pada pria itu?”

Tak lama Jaeshin kembali dan mengambil jaketnya. “Aku harus pergi. Kau bisa membawa sisa bubur dipanci untuk member lainnya. Dan jangan lupa mencuci setelahnya, okay.”

“Kau akan menemuinya? Lagi? Sepertinya hubungan kalian sama sekali tidak berkembang dengan baik. Maria~”

Jaeshin mendelik dan mengacak rambut Kyuhyun dengan kesal. “Hentikan memanggilku Maria, Marcus Cho!!!” Dan secepat kilat, Jaeshin langsung pergi sebelum kemarahan Kyuhyun meledak.

“YASH!! MARIA ANNABELLE CHOI!!!”