[SF] Only One Part 15

only one

[Part 15]

Rasanya begitu menyesakan. Kyuhyun ingin berhenti tetapi ada bagian dari dirinya yang tidak menginginkannya. Rasanya tubuh Kyuhyun terus bergerak mengikuti tubuh lainnya. Kyuhyun menarik nafas ketika sebuah gelombang kegairahannya mencapai puncak. Ia menekan kuat cengkaramannya pada dua buah lengan kekar dan membuat tanda kemerahan dan rasa perih.

Tubuh Kyuhyun yang penuh peluh sontak melemas ketika berakhir. Ia mengambil nafas banyak-banyak dan merasa berat pada tubuhnya. Kyuhyun memejamkan matanya dan masih menormalkan nafasnya. Diikuti oleh beban tubuhnya menghilang dan berpindah pada sebuah sentuhan lembut yang menarik tubuhnya erat yang menguarkan aura hangat.

Sebuah kecupan mendarat lembut di dahi Kyuhyun. Dan kecupan lain pada bibirnya. Kyuhyun membuka mata dan tersenyum tipis pada orang yang memeluknya erat. “Aku mencintaimu.” Kata Kyuhyun sembari mengeratkan pelukannya.

Siwon tersenyum dan mengecup ujung hidung Kyuhyun. “Aku juga mencintaimu.”

Dan hanya itu yang ingin Kyuhyun dengar dari Siwon.

*****

Hyunsa pagi ini terlihat dengan wajah masamnya. Jungsoo menatapnya dengan maklum. Sedangkan Woon sendiri lebih banyak menghindari Hyunsa. Jungsoo meneguk jus-nya pelan-pelan hingga habis.

“Hyunsa, apa tidurmu nyenyak?” Hyunsa menatap Jungsoo dengan jengkel. Jungsoo meringis melihat ekspresi keponakannya yang tidak senang. Pertanyaan yang salah, batin Jungsoo.

Hyunsa menghela nafas keras. “Tidak, karena banyak suara nyamuk yang menganggu tidurku. Dan entah kenapa suara para nyamuk itu terdengar seperti sedang bercinta dengan pasangannya. Membuat kesal.” Tukas Hyunsa dengan galak.

Woon yang tengah meminum kopi menjadi tersedak. Jungsoo cepat-cepat menyodorkan segelas air pada kekasihnya. Woon meraihnya dan meminumnya hingga habis. Jungsoo menatap Hyunsa dengan tatapan maaf.

“Serius, paman. Kalian benar-benar lupa kalau kamar tamu itu bersebelahan dengan kamar kalian, ya? Dan kalian juga melupakan bahwa aku menginap.” Omel Hyunsa.

“Maaf, Hyunsa-ya.” Kata Jungsoo.

Sedangkan Woon sendiri kembali sibuk dengan sarapannya. Ia tidak punya keberanian untuk sekedar menatap calon keponakannya itu. Jungsoo memandang Woon dan memberi isyarat untuk bicara. Woon sedikit melirik Hyunsa dan berdeham beberapa kali.

Hyunsa mendesis tanpa suara saat menatap Woon. “Sepertinya Daddy dan Kyuhyun oppa juga akan bersikap ini jika mereka bercinta ketika aku berada satu rumah dengan mereka. Oh, membayangkannya saja sudah menyeramkan.”

Kali ini Jungsoo yang tersedak dengan roti panggangnya. Woon menggaruk kepalanya dengan canggung. “Jangan dibayangkan kalau begitu.” Woon hanya bisa berkomentar begitu. Pikirannya sudah kacau hingga ia kesulitan mencari kata-kata.

Jungsoo sontak memukul lengan Woon pelan. “Woon…”

“Ah, berhenti bersikap canggung seperti itu. Seperti kalian baru pertama-kali bercinta saja. Sudah, ah. Habiskan sarapan kalian, paman!!” Well, pada akhirnya Hyunsa yang mengontrol situasi pagi hari yang canggung tersebut.

*****

“Morning, dear.” Siwon mencium pipi Kyuhyun yang sibuk membuat kopi.

Kyuhyun hanya tersenyum dan kembali fokus pada pekerjaannya sekarang. Siwon menoleh pada meja counter dan melihat beberapa potong roti yang sudah dipanggang dan diberi toping selai. Siwon membenarkan jubah piyamanya sebelum ia duduk dan menikmati sarapan paginya. “Ah, rasanya damai sekali.”

Kyuhyun menaruh secangkir kopi didekat Siwon dan cangkir kopi lain untuk dirinya. Kyuhyun lalu duduk disebelah kekasihnya. “Waeyo? Apa karena Hyunsa menginap? Atau karena aku menginap?”

Siwon menyeringai pada Kyuhyun. “Keduanya.”

Kyuhyun memasang wajah jengkel dan menyesap kopinya. Siwon tersenyum dan sedikit membenarkan kemeja yang dipakai Kyuhyun –kemejanya, tentu saja. Kyuhyun sudah mandi duluan dan mengambil kemeja dan celana milik Siwon yang cukup ukuran tubuhnya. “Kau terlihat tampan.”

“Karena kemejamu?” Tebak Kyuhyun.

Siwon menggeleng. “Karena pagi ini kau seperti suami yang menyiapkan sarapan untuk suaminya.”

Kyuhyun tertawa. “Apa itu seperti suami untuk suami? Hyung, gunakan istilah yang tepat. Itu aneh sekali.”

“Jadi, kau mau aku memanggilmu dengan sebutan istri?” Kyuhyun tentu saja menggeleng. Siwon tersenyum dan menyesap kopinya. “Tentu saja, kau tidak akan mau. Kau itu pria, Kyuhyun. Walaupun posisimu dibawah, tapi dirimu adalah seorang pria.”

Kyuhyun mendengus jengkel dan meninju Siwon keras. Siwon merintih pelan. “Untuk apa pukulan itu?!”

“Karena kau bicara hal-hal aneh dipagi hari. Otakku belum siap menerimanya, Choi Sajang.” Tukas Kyuhyun yang kemudian mengambil satu potong roti dan memakannya.

Siwon tertawa dan masih mengusap bagian tubuhnya yang ditinju oleh Kyuhyun. “Tapi pukulanmu sakit, Kyu. Kau benar-benar pria ternyata.”

Dan, pukulan lainnya mendarat ditubuh Siwon.

*****

Siwon kembali pada pekerjaannya di hari Senin ini. Hari minggu kemarin tidak terjadi hal-hal yang menarik tapi Siwon cukup senang bisa menghabiskan waktu seharian dengan Kyuhyun. Hyunsa baru pulang pada sore hari setelah membuat Jungsoo dan Woon kerepotan.

Siwon tidak tahu kenapa tiba-tiba Hyunsa ingin menginap di apartemen Jungsoo dan Woon pada Sabtu kemarin. Tapi ia tidak memikirkan lebih lanjut dan berhasil membuat Kyuhyun menginap di rumah. Siwon jarang sekali mempunyai kesempatan berdua dengan Kyuhyun.

Kemudian Kyuhyun memasuki ruangan untuk mengambil beberapa dokumen dan memberikan dokumen lainnya. Siwon menarik nafas ketika melihat setumpuk dokumen baru. “Selamat bekerja, Choi Sajangnim.”

“Terima-kasih, Sekretaris Cho.”

Kyuhyun tertawa kecil lalu berjalan keluar ruangan tersebut. Siwon mengambil satu dokumen dan memeriksanya.

*****

“Hyunsa, kau itu bicara apa sih?”

Hyunsa ingin sekali memukul kepala Jinho dengan keras. Ia sudah menjelaskan secara jelas sampai mulutnya lelah. Tapi calon pamannya itu sama sekali tidak menyimak.

“Aku kesal padamu. Sudah, masalah ini kuurus sendiri saja.” Omel Hyunsa.

Jinho hanya menyeringai dan menghabiskan tteok yang dipesannya. “Tapi, serius Hyun. Aku penasaran. Maksudmu apa kalau kakakku sedang menutupi sesuatu? Kyuhyun hyung, kemarin tidak bersikap aneh.”

“Tapi bagiku itu aneh. Kau bilang sendiri bahwa aku mempunyai pemikiran yang berbeda dengan yang lain. Terkesan rumit dan sangat absurd. Dan saat di stadium, Kyuhyun oppa bersikap aneh. Jadi, kupikir pasti terjadi sesuatu. Yang kutakutkan…” Hyunsa tidak meneruskan bicaranya. Tapi Jinho sepertinya sudah bisa menebaknya.

“Hey, di stadium itu hanya ada kita berempat. Jangan menuduh orang lain, Choi Hyunsa. Lagipula bagaimana gadis itu mengetahui kita sedang bermain di stadium, eoh? Dan satu lagi, aku mengatakan bahwa dirimu itu sering kali berdelusi. Bisa saja kali ini kau mengalami delusi lagi. Pikirkan dulu, baik-baik Choi Hyunsa.”

Hyunsa cemberut dan menghabiskan jus mangganya. Dan Jinho kembali sibuk dengan makanannya sendiri. Hyunsa lalu mengeluarkan ponselnya. Ia menimbang-nimbang sebentar lalu beranjak pergi.

Jinho menjadi terkejut melihat Hyunsa pergi. “Hey, kau mau kemana? Setelah ini kita harus latihan!! Hey, Choi Hyunsa!!!” Jinho mendengus dan membiarkan gadis itu berbuat sesukanya.

*****

Hyukjae baru saja mengganti pakaiannya ketika Hyunsa memasuki ruangan khusus pelatih. Hyukjae menatap gadis yang berjalan menghampirinya lalu ia mengambil sebuah topi di meja dan memakainya. “Ada yang bisa kubantu, nona Choi?”

“Aku ingin ijin latihan.”

Hyukjae kembali memandang Hyunsa. “Hari ini kita akan melakukan latihan penting, nona Choi. Dan mengingat posisimu sebagai pitcher utama, aku tidak bisa memberikan ijin. Pertandingan penyelisihan akan diadakan dalam satu bulan, kita tidak mempunyai waktu lagi.”

“Aku tahu. Tapi aku memiliki masalah yang penting. Tidak bisakah, anda memberikan satu hari dispensasi? Hanya hari ini, Pelatih Lee.” Hyunsa memohon.

Hyukjae menghela nafas. “Masalah apa? Apa ada salah seorang keluargamu yang masuk rumah sakit? Atau hal lainnya?”

Hyukjae terlalu keras kepala, dan sangat profesional. Itu membuat Hyunsa semakin jengkel dengan pria itu. “Bagaimana kalau kujawab ini masalah adik anda, Pelatih Lee. Apa anda tetap tidak akan memberikan ijin?”

“Iya, aku tetap tidak memberikan ijin. Jadi, sebaiknya kau ganti pakaian-mu dan kita bertemu dilapangan, nona Choi.” Ucap Hyukjae dengan tegas.

Hyunsa mendengus jengkel. “Lee Hyukjae-sshi.”

“Aku adalah pelatihmu, nona Choi. Bicara dengan sopan, gadis muda. Dan kita mempunyai masalah yang lebih penting yaitu turnament tahunan yang akan segera dimulai. Kita tidak bisa bermain-main lagi. Pergi ke ruang ganti dan kita akan bertemu dilapangan, Choi Hyunsa.” Kata Hyukjae dengan tegas.

Hyunsa kembali cemberut dan berjalan keluar. Sedangkan Hyukjae hanya bisa menghela nafas panjang. Seperti dugaannya, Lee Dahyun memang sedang merencanakan sesuatu.

*****

Dan selama latihan, Hyunsa terlihat dalam suasana hati yang tidak baik. Lemparannya menjadi sangat tidak teratur dan hampir membuat catcher kesulitan menerima bola. Beberapa-kali catcher meminta time-out dan membuat simulasi permainan menjadi kacau. Dan ketika Hyunsa menjadi batters, pukulan-nya selalu melebar hingga luar lapangan membuat outfielders kewalahan.

Hyukjae yang memperhatikan permainan Hyunsa menjadi sakit kepalanya. Ia mengakhiri permainan ketika hampir semua pemain terlihat lelah, tapi Hyunsa masih tidak menunjukkan mood yang baik. “Choi Hyunsa, bisa kita bicara?”

Hyunsa menatap Hyukjae lalu melemparkan bat dan mengikuti Hyukjae keluar lapangan. Dan para pemain lainnya memilih untuk beristirahat sejenak.

Hyukjae membawa Hyunsa ke pinggir lapangan. Ia menatap gadis itu dengan kesal. “Apa kau sedang bermain sendirian? Kenapa kau menjadi sangat egois?”

“Pelatih bilang ini adalah latihan yang penting. Kita harus siap untuk pertandingan pertama. Dan aku serius menjalani latihan ini.”

Hyukjae menarik nafas. “Baiklah, kau boleh pergi.”

Hyunsa lalu berbalik hendak ke lapangan. “Bukan ke lapangan.” Hyuna kembali memandang Hyukjae. “Kau bilang ingin pergi. Maka pergilah. Aku memberikan ijin. Aku tidak bisa melihatmu bermain keras dan membuat pemain lain menjadi terluka. Kau benar-benar kacau, maka dari itu kau boleh pergi.”

“Aku tidak mempunyai keinginan lagi untuk pergi, Pelatih Lee. Kita lanjutkan latihan.”

“Choi Hyunsa!!” Tapi Hyunsa tidak mendengarkan Hyukjae dan kembali ke lapangan.

*****

Heechul memasuki ruang gawat darurat setelah melihat sebuah nama pasien yang baru masuk sekitar duapuluh menit lalu –Choi Hyunsa. Heechul menarik nafas lega ketika melihat gadis itu tidak terluka parah. Heechul mendekati salah satu ranjang itu.

“Dokter Cha, bagaimana keadaannya?” Tanya Heechul pada seorang dokter yang menangani Hyunsa.

“Oh dokter Kim, bahunya tidak apa-apa. Dia hanya perlu mengistirahatkan bahunya selama beberapa minggu.” Jelas dokter Cha. Heechul membungkuk mengucapkan terima-kasih.

Dokter Cha menepuk bahu Heechul dan meninggalkan ruangan besar itu untuk memeriksa pasien lainnya. Heechul menatap Hyunsa dengan jengkel, tapi ia tersadar bahwa ada orang lain didekatnya. “Apa anda pelatih, Hyunsa?”

“Ne, aku yang membawanya ke rumah sakit karena dokter klinik sekolah mengatakan bahwa Hyunsa perlu penanganan serius.” Jelas Hyukjae –dialah yang mengantarkan Hyunsa ke rumah sakit.

“Pelatih Lee, anda boleh pergi. Sudah ada dokter keluargaku, jadi anda tidak perlu berada disini.” Kata Hyunsa. Heechul sontak menjitak kepala Hyunsa karena bersikap tidak sopan.

“Hey, sopan sedikit dengan pelatihmu Nona muda.” Omel Heechul. “Maaf, tempramen-nya benar-benar buruk. Kurasa dia terlalu dimanja oleh semua orang –termasuk diriku.” Kata Heechul pada Hyukjae.

“Tidak apa-apa. Kalau begitu saja permisi dulu.” Hyukjae lalu meninggalkan Hyunsa berdua dengan Heechul.

Heechul menarik nafas memandang Hyunsa yang duduk diam ditempat tidur. “Kurasa Siwon belum diberitahu. Akan kuhubungi Jungsoo untuk menjemputmu. Kau bisa menunggu diruanganku sampai pamanmu datang.”

“Dia itu kakak lelaki gadis yang akan dijodohkan untuk Daddy.” Ucap Hyunsa tiba-tiba. Heechul terdiam mendengarkan. “Dan adiknya itu benar-benar menyebalkan. Sulit sekali untuk disingkirkan. Seperti permen karet yang menempel dibawah sepatu. Hanya saja, sangat jahat.”

“Bicaramu aneh, Hyunsa. Kurasa kau perlu tidur. Ayo, ruanganku jauh lebih nyaman dibandingkan disini.”

*****

Jungsoo memasukkan ponselnya setelah membaca pesan yang dikirimkan Heechul dan kembali terfokus pada Siwon yang sedang bicara. Tapi sepertinya Siwon bisa membaca perubahan ekspresi Jungsoo. “Ada apa? Terjadi sesuatu?”

“Ne, tapi bukan hal buruk. Teruskan saja.” Kata Jungsoo.

Siwon memandang sepupunya dengan serius, lalu kembali meneruskan penjelasannya mengenai suatu masalah dengan klien. Untuk berjaga, Siwon meminta Jungsoo sebagai penasihat hukum perusahaan. Tetapi sepertinya Jungsoo malah terlihat tidak nyaman.

“Kau pergi saja. Kurasa itu masalah penting. Urusan kantor? Atau masalah kekasihmu?” Ucap Siwon.

Jungsoo menatap Siwon dengan lekat. “Urusan kantor. Ada masalah dengan seorang gadis muda. Beberapa lama ini dia sering-kali berbuat masalah, orangtuanya bahkan sudah sangat sulit mengaturnya. Aku akan memeriksa dokumennya, tidak masalah jika kubawa, kan?” Jungsoo mengambil beberapa dokumen yang ditunjukkan Siwon.

“Tentu, bawa saja. Itu hanya kopiannya saja. Dan mengenai gadis itu, apa dia bermasalah?” Jungsoo mengangguk sembari memasukkan dokumen itu kedalam tas-nya.

“Dan cukup berbahaya. Aku harus pergi, nanti akan kuhubungi lagi, ne.” Jungsoo langsung beranjak pergi.

Kyuhyun yang baru saja datang dengan membawakan minuman untuk Jungsoo, hanya bisa menatap dengan bingung. “Pergi begitu saja? Bahkan belum sampai limabelas menit.”

“Urusan kantor. Ada masalah dengan seorang gadis yang suka berbuat onar. Itu apa?” Tanya Siwon menunjuk cangkir yang dibawa Kyuhyun.

“Eh, kopi.”

“Buatanmu?” Kyuhyun menggeleng. “Aku mau satu, tapi kau yang buat, ne.” Pinta Siwon sembari nyengir.

Kyuhyun menghela nafas. “Ne, Sajangnim.”

*****

“Gadis jahat. Dia benar-benar membuatku jantungan dengan semua perbuatan tidak terduganya.” Omel Jungsoo sembari terus memperhatikan Hyunsa yang tengah tertidur di ranjang Heechul.

Heechul tertawa kecil dan menyesap kopinya. “Dia menuruni sifat Eommanya dengan baik.” Jungsoo kembali berbalik untuk menatap Heechul. Ia akui, ucapan Heechul ada benarnya. Ada beberapa sifat Nahyun yang menurun pada Hyunsa dan itu membuat mereka merasa kewalahan. “Ohya, mengenai permintaanmu. Sudah kau bicarakan dengan Siwon? Psikiater untuk Hyunsa.”

Jungsoo menggeleng. Ia meraih cangkir kopinya dan menyesapnya perlahan. Heechul memandang Jungsoo dengan teliti. “Kenapa?”

“Siwon sedang sibuk dengan pekerjaan. Dan aku benar-benar tidak tega untuk mengatakannya.  Siwon mungkin akan kembali menentangnya. Tapi jika ia tahu mengenai perbuatan putrinya, Siwon mungkin akan mempertimbangkannya lagi. Dan membuatku terlihat jahat pada keponakanku sendiri.” Kata Jungsoo pelan.

Heechul mendesah pelan. “Kau harus segera membicarakannya dengan Siwon, Soo. Apa kau tahu, Hyunsa mengatakan apa padaku saat pelatihnya yang mengantarnya kesini?”

Jungsoo memandang Heechul dengan dalam. Jelas ada sebuah rasa penasaran didalamnya. “Hyunsa mengatakan bahwa gadis yang dijodohkan untuk Siwon seperti permen karet yang menempel di sepatu. Sebuah permen karet yang jahat dan sulit disingkirkan. Jungsoo-ya, aku bukan ingin menakuti dirimu tapi jika Hyunsa tetap dibiarkan seperti ini, dia akan melakukan kesalahan lebih besar ketimbang yang dibuat oleh ibunya sendiri,”

Heechul menarik nafas lagi. “Hyunsa membutuhkan bantuan profesional. Sifat dan sikapnya yang tidak bisa diprediksi akan membuatnya jatuh ke lubang masalah, suatu hari nanti. Kemarahannya, rasa kecewanya, rasa ketidak-amanannya pada orang lain, bahkan perasaan cintanya untuk Kyuhyun, itu akan berujung pada sebuah malapetaka, Jungsoo. Dan kita tidak akan bisa menolongnya jika terlambat.”

*****

Siwon menyentuh bahu putrinya dengan hati-hati, tapi baru disentuh saja Hyunsa sudah meringis. Dengan cepat Siwon menarik tangannya lagi. Ia tidak mau membuat putri kesayangannya merasa kesakitan. Jungsoo menghela nafas. “Heechul bilang cidera-nya tidak parah. Hanya saja otot bahu-nya menjadi terlalu tegang karena terlalu diforsir dengan keras. Beristirahat beberapa minggu, dia akan bisa bermain bisbol lagi. Itu hasil pemeriksaan dari dokter yang memeriksanya.”

Siwon mendengarkan penjelasan Jungsoo dengan memandang Hyunsa yang hanya diam menunduk sembari menopang lengan kirinya. “Apakah sakit?” Hyunsa melirik Siwon dan mengangguk cepat. “Lalu bagaimana dengan turnament-nya? Apa kau akan tetap ikut?”

“Mungkin.” Jawab Hyunsa pelan.

Siwon menarik nafas kembali. “Tidurlah. Besok jika masih sakit tidak perlu masuk sekolah. Kita pergi ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Mengerti?” Hyunsa kembali mengangguk. “Dan jaga tidurmu. Jangan menekan bahu-mu terlalu keras.”

Hyunsa mengangguk lagi. “Aku mengerti. Selamat malam, Daddy. Terima-kasih Paman Jungsoo.” Kemudian Hyunsa meninggalkan ruang tengah.

Jungsoo kembali memperhatikan Siwon yang terlihat lelah. Siwon mengusap wajahnya dan menyandarkan punggungnya dengan lunglai. “Dia tidak apa-apa, Won. Jangan terlalu  khawatir.”

“Tapi dia terluka, Soo. Kau tahu, aku tidak bisa melihatnya kesakitan, bukan.” Kata Siwon.

Jungsoo kemudian pindah duduk disebelah Siwon. Ia menarik nafas panjang. “Tapi bukan karena kesalahanmu. Hyunsa terlalu memaksakan tubuhnya. Dia akan pulih dengan cepat. Pastikan saja dia tidak berlatih bisbol atau melakukan hal-hal yang akan memberatkan bahunya untuk beberapa minggu.”

Siwon mengangguk. “Terima kasih, Soo. Maaf, merepotkan dirimu lagi.”

“Tidak apa. Aku sudah terbiasa direpotkan masalah Hyunsa sejak dulu. Jadi, bukan hal baru lagi untukku.” Jungsoo sedikit bercanda. Siwon tersenyum kecil mendengarkan. Ya, memang benar. Sejak Hyunsa lahir, Jungsoo memang banyak membantu Siwon dan Nahyun untuk mengurus bayi Hyunsa. Dan sejak Nahyun meninggal, posisi Jungsoo mendapat porsi sama besarnya dengan Siwon untuk membesarkan Hyunsa.

Tapi kemudian Jungsoo menjadi teringat dengan perbincangannya dengan Heechul tadi siang. Mengenai psikiater untuk Hyunsa. Jungsoo tidak tahu apakah ini waktu yang tepat untuk bertanya pada Siwon. Bisa saja, Siwon akan kembali marah padanya dan memintanya untuk pulang. Atau lebih parah, Siwon malah mendiamkannya sampai berhari-hari. Jujur saja, bagi Jungsoo melihat Siwon meluapkan amarahnya lebih baik ketimbang melihatnya hanya diam dalam merespon sesuatu. Karena pada dasarnya, Siwonlah yang hancur sendirian.

Namun, Jungsoo tidak bisa menunda lebih lama lagi. Hyunsa membutuhkan bantuan dengan segera. Jadi, Jungsoo akan mengatakannya tanpa peduli mengenai reaksi Siwon sekarang.  “Won, aku tidak tahu apakah ini tepat atau tidak. Dan mungkin kau akan marah lagi padaku setelah aku mengatakannya.”

Siwon kembali memandang Jungsoo. “Mengenai apa?”

“Putri-mu, tentu saja. Aku kembali memikirkan mengenai tawaran Heechul mengenai psikiater untuk Hyunsa. Dan sebelum kau marah, atau memberikan reaksi lainnya coba dengarkan aku dulu.” Beruntung, Siwon menurut dan diam. Jungsoo menarik nafas lagi.

“Aku melihat kondisi emosi Hyunsa kembali tidak stabil. Kau pernah melihat yang terburuk saat Nahyun meninggal. Tapi ini bisa lebih buruk dari itu. Jika kau berpikir ini ada kaitannya dengan Kyuhyun, aku tidak akan menyangkalnya.” Tubuh Siwon menjadi lebih tegang saat Jungsoo menyebut nama Kyuhyun. “Dan ada kaitannya dengan gadis yang akan dijodohkan denganmu.”

“Kau tahu kalau putrimu itu sangat posesif padamu. Dia bahkan pernah menolak hubunganmu dengan Kyuhyun. Ketika ia sudah mulai menerima kalian dan tiba-tiba muncul seorang gadis sebagai calon tunanganmu. Terlebih kakeknya sendiri yang membawa gadis itu menemuinya, Hyunsa jelas sangat terpukul. Dan jika kau pikir Hyunsa akan baik-baik saja, maka kau perlu bertanya apakah kau adalah seorang ayah yang mengenal putrinya. Putrimu bahkan meminta bantuanku dan Woon –dan Yunho juga, jika kau perlu tahu, dalam mengerjakan beberapa rencana gilanya –untuk hal ini aku menolak untuk memberitahumu–”

“–Dan hari ini, melihatnya terluka lagi, aku tahu bahwa putrimu benar-benar butuh bantuan, Siwon. Aku tidak akan menuduh Hyunsa kembali melukai dirinya sendiri untuk mendapatkan perhatianmu. Dia terlihat bersalah ketika kau melihatnya dengan khawatir. Pikirkan saja dulu mengenai hal ini. Apapun keputusanmu, aku dan Heechul akan menerima dan membantumu. Kami semua akan membantumu, Won.”

*****

Siwon memandang Hyunsa yang pulas tertidur. Ia menarik nafas dan mengambil sebuah bantal dan meletakannya dengan hati-hati dibawa lengan dan bahu sebelah kiri Hyunsa. Siwon kemudian merapatkan selimut dan menarik nafas.

Siwon duduk ditepi tempat tidur dan mengusap lembut wajah putrinya. “Sakit sekali, ya? Bahkan wajahmu saat tertidur saja menunjukkan bahwa kau sedang kesakitan, sayang.”

Walaupun Jungsoo mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak ada sangkut-paut dalam sakitnya Hyunsa saat ini, namun Siwon tetap saja merasa bersalah. Siwon adalah satu-satunya orangtua yang dimiliki Hyunsa, seharusnya ia bisa menjaga putri tunggalnya dengan lebih baik. Dan terkadang, pemikiran Siwon itu sering dikatakan adalah hal bodoh oleh Heechul dan teman-temannya yang lain. Tapi mau bagaimana lagi, Hyunsa adalah dunia bagi Siwon.

“Hyunsa-ya, apa yang sebenarnya kau tengah rasakan, euhm? Kenapa kau selalu menyembunyikannya dari Daddy? Apa kau tidak menganggapku sebagai orangtua-mu lagi?”

Siwon lalu tertawa kecil sendiri. “Mungkin jika kau dalam keadaan sadar, kau akan mengatakan bahwa kau tidak mau membuatku merasa kesulitan lagi. Sebenarnya berapa usia-mu, heum? Kau  itu masih delapanbelas tahun. Kau masih terlalu muda untuk melakukan hal-hal yang bahkan aku tidak tahu.”

“Hey, apa kau dan Kyuhyun tertukar usia? Dia kadang seperti anak kecil dan kau kadang bersikap seperti gadis dewasa yang siap menikah. Itu menyebalkan, kau tahu. Daddy kemudian menjadi seorang pria dengan usia paruh baya yang tidak bisa melakukan apapun.” Omel Siwon –pada akhirnya.

Siwon masih mengusap lembut pipi Hyunsa –berusaha tidak menganggu tidur putrinya. “Jangan lakukan lagi, Hyunsa-ya. Bersikaplah layaknya seorang gadis muda seperti seusiamu. Daddy tidak siap melihat putri Daddy menjadi dewasa dan tidak memerlukan perlindungan Daddy lagi.”

“Kembalilah seperti gadis kecil Daddy yang sangat manis dan manja. Kau mengerti, Choi Hyunsa?”

Gadis jahat, kau selalu membuat ayahmu khawatir…

36 thoughts on “[SF] Only One Part 15

  1. update ya
    aq g nyangka cpt jg
    tp sring2 gni jg boleh kuq
    #plak

    wow
    hyunsa klo mrah memang anarki ya
    dan it si wonkyu lg ence an
    kekeeke
    pdhl di chap ini
    si dahyun hnya keluar nama donk
    dy bhkan tdk brdialog
    tp uda bkin orng kesel aj

    ok suiiiip
    lnjuuut ne
    keep writing

  2. Awww part diawali dg wonkyu yg berpeluh2 ala diera…kkkkkk
    Insting hyunsa ttg ‘sesuatu yg buruk’ menular ke eonni… Entahlah,berasa was-was sesuatu yg besar akan trjadi
    Di part ini kyuhyun tampak kalem dan…. Sepertinya part depan akan berbahaya….

  3. Lumayan cepet update-nya. Suka!! 😀
    Hyunsa kebanyakan merepress emosinya di masa lalu dan sekarang imbasnya. Dia mulai tidak tahan dan menjadi orang yg bertempramen buruk :’)
    Hyunsa cenderung memikirkan semuanya sendiri u.u
    Jadi, apa nantinya Siwon setuju untuk membiarkan Hyunsa mendapat perawatan dari psikiater? .-.
    Dan Kyu? Apa rencana dia ke depannya? 😮

  4. Astaga langsung shock baca adegan awal walau cuman sederhana haha… Tp kalau mungkin aku di posisi hyunsa bakal pindah kamar dah rasanya g tahan kalo denger suara2 ehem wkwk..

    Ah kali ini stuju ama hyukjae yg nglarang hyunsa ktemu dahyun, itu anak jadi serasa gimana ya, sifatnya, spertinya emang perlu psikiater..

    Ada typo, nama hyunsa jadi hyuna..
    Iya ini kali pertama aku baca only One dgn chap yg ringan dan mengalir, g terlalu berat 🙂

  5. Baru mulai baca udah disambut dengan scene awal.. Kkk~

    Sepertinya hanya Hyunsa yang peka ngeliat keadaan Kyuhyun. O_o Lee Dahyun itu emang harus segera dibasmi (?)

  6. Akhirnya lanjut…
    Awal baca langsung panas
    Chapter ini partnya Kyu sedikit, chapter depan kali ya…
    Ditunggu lanjutannya

  7. Di awali dg wonkyu yg berpeluh2 hehe walau ga di jabarin aku tau mereka lgi ngapain
    emosi hyunsa mulai ga stabil krn kehadiran si dahyun hufft tuh org emg bikin emosi org naik.moga dg terapi hyunsa lebih bisa mengontrol emosiny

  8. Ohoho wonkyu, hyunsa mau di bawa ke psikiater?hyunsa” jgn” bner tuh kata siwon kamu sama kyu ketuker usia
    ahahay,kyk prmen karet yg nempel di spatu? #ngebayangin
    lanjuutt

  9. Owh awal2 dah bikin
    melotot…eh kirain yang
    didengar hyunsa tu wonkyu
    ternyatat kangteuk toh …btw
    hyunsa emg ada2 aja tp apa
    ampe butuh psikiater?

  10. Scene awal itu lucu juga…kkkk~
    hmm…wlaupun kyuhyun ga cerita apapun tntng msalah nya tp hyunsa bisa peka jg ya terhadap kyu….
    Apa siwon menyetujui saran dari heechul atau ga….Smoga aja siwon nnti bisa ngambil keputusan yg terbaik buat hyunsa 🙂

    dan smoga yg bernama lee dahyun itu bisa segera di singkirkan dari kehidupan wonkyu…

  11. Maaaa!itu opening panaaaassss!tp ko sebentar,#eh
    Duh,hyunsa kasian bngt si,bahkan eonnie sampai ikut nangis waktu siwon bermonolog saat hyunsa tidur,yng katanya saat tidurpun hyunsa seperti menahan sakit,fufufufu..bnrn deh itu menyentuh bngt,

  12. hyunsa kenapa??
    ish kalo hyukjae kasih izin apa akan semakin parah kondisi hyunsa??
    complicated, siwon sebagai daddy pasti akan melindungi anaknya dengan baik, sebagai seorang presdir maka dia akan melindungi perusahaannya dengan baik, sebagai kekasih maka dia akan melindungi kyuhyun dengan baik..
    maka itu hyunsa hanya tidak ingin daddy nya terlalu stres dalam menangani setiap masalah yang dtang, hanya saja caranya yang terlalu ekstrem aja…
    ahh,, gak sabar akan selalu menunggu updatenya..

  13. Huhh stuju bgt sama hyunsa, dahyun emg kaya prmen karet, parasit dll pkoknya segala hal yang mengganggu deh … menyebalkan
    eon pngen deh adegan yg wonkyu n hyunsa kaya satu keluarga bahagia gt hhe 🙂

  14. bukan salah siwon, hyunsa jadi cidera. tapi gara-gara nenek-yang terjebak dalam tubuh-dahyun #oops
    siwon daddy, jangan cepet tua karena kelakuan hyunsa ya ^^v

  15. Cuma perasaanku ya,,
    cara penulisanmu lbh baik di chapter ini,, apa mungkin diera lebih baik dalam penulisan yang gak terlalu panjang ya? Tapi cerita2 lama di blog yang dulu panjang2 deh,,
    nah, baca yang ini kayak kembali teringat cerita2 yang lama itu deh,,
    hyunsa dulunya depresi kali ya? Mengalihkannya pd baseball gitu?
    Yah, ditunggu lanjutannya,, terima kasih,,

  16. choi hyunsa kl lg marah memang mengerikan, kl tdk segera di tangani akan berdampak buruk, bukan hny dirinya tp jg orang2 di sekitarnya. choi siwon….kau sdh menjadi seorang ayah sekaligus ibu yg baik bg hyunsa, kau sdh berusaha dng baik. mungkin krn memang hyunsa sangat sayang padamu jdnya dia terlalu possesif terhadap ayahnya. mudah2an aja setiap permasalahan bisa di selesaikan dng baik. aiiisshh…wonkyu..kpn sich kalian nikah? udah NCan berapa kali tuh…., makin lama makin liar aja daddy won. lanjuttt and jng lama2

  17. saengi daebak ffnya makin bkn kecnduan wonkyu wkwk,kpn babe siwon tau hub wonkyu,biar tmbh teganx kyak lstrik hehe

  18. ahaha awal2 aku ga ngeh lho klo wonkyu lg ngelakuin itu,tpi pas baca lanjutan’a trnyata ?
    wkakakak
    mentang2 hyunsa nginap,siwon nyuri kesempatan dlm kesempitan ya ?
    wkwk
    bagus lah disini ga ada dahyun,bisa adem ayem dah prasaan ku .
    kekeke
    tpi ksian hyunsa,dia sndirian lg ga ada yg merhatiin dia u,u
    yg di mksd gadis jahat itu kan dahyun,knapa pd blg hyunsa sih ?
    ckck
    smoga aja nnti hyunsa cepet sembuh smoga dia bisa ikut turnamen bisbol’a .
    hoho
    okaii lah ga tau mau komen apa lg,ditunggu update-an nya aja .

  19. wuwuwu suka sama adegan awalnya #plak
    siwon pinter bgt ya mumpung hyunsa g ada jd bisa ehemehem…..
    aduh pada ngrasain keanehan sama hyunsa ya … semakin kesini hyunsa semakin menakutkan tp menurut q jg masih wajar #bingung
    dan kata terakhir itu “gadis jahat kau selalu membuat ayahmu khawatir” itu siapa yg ngomong???? bukan siwon kan???? takutnya hyunsa tersinggung …
    lanjut diera 🙂

  20. hyunsa,tolong terus dukung wonkyu,ya..
    kyu,jangan pernah tinggalkan siwon apapun alasannya…
    siwon,pertahankan terus cinta kalian ampai darah penghabisan..hehehhe
    diera,tetap semangat dengan ffnya,ya…

  21. jeongmal mianhe eonn q bru comen.s’alx dr awl mulai skolh,tugs” skolh sudh mnggila?*l0l
    ‘ngmpul ma ahjumaq ja g’ bis-jd kngen q ma dia.cos cum ma dia ja q ‘ngmongn ff” yg bgus(khsusx wonkyu) q kn ma dia WKS…

    I think kyu bklan kmkan ancmanx dhyun, tp trxt wonkyu mlah nc-an.ato i2 nc prpishan bwat wondad???

    Hyunsa suk ‘ngmong cplas-cplos y? Joongso ma woon pe g’ brkutik kea g2.

    G’ kbyang dh reaksi hyunsa gmna klo wondad s2ju bw dia kpsiciatr…

    Lnjut ne eonn, klo bis yg cpt.s’alx bc ff eonni bis ‘ngrubh mood q.badmood jd goodmood! Bnern lo eonn…styap bc ff eooni (khussx SF) q kea nnton drama korea.

    Keep healty n ttp smangt ne eonn…
    SEMANGAT!!!

  22. Pendek yah eonn 😛 ?

    Nah itu kesalahan si Hyuk tuh yg bikin Hyunsa jd cidera. Udah jelas tuh anak keras kepala & sedikit -sangat- gila 😛

  23. eh??? masa aku ketinggalan bnyk ~_~ br tau part 15 eh udah post 16 kan #plak

    eww, pas awal2nya gak ngeh, eh ternyata wonkyu sedang be2 an xexexe

    eumhhh, aku sesuju sm hyunsa yg blng dahyun kaya permen karet yg nempel dan jahat huhuhu *jambak dahyun*
    Tp aku jg kasian sm hyunsa, seharusnya ada 1 ornglah ya seengaknya bwt t4 dia berbagi, sehingga dia gak nyimpen dan ngehadapin mslah sndiri, sec gak lngsung kan itu pemicu emosi hyusa jd gak stabil . . .

  24. Kenapa dampak lee dahyun tu bnr2 besar bgt si??
    Iiish kesel bgt dah.
    Mmm untuk hyunsa kupikir dia berbuat masih dalam batas kewajaran dah.
    Wajar aj kan kalo lindungi orang2 yang kita sayang.
    Asal jangan terlalu ekstrem juga si.#plin plan
    Pngen tau rncna apa yg dimaksud si nenek tua jahat t

  25. Kyaa..nemu ff ini lagi.Dan sekarang udh chap 15.Kmrin terakhir aq bc chap brpa ya—?(no comment)
    Choi Hyunsa changi,….jadilah putri kecil sprti yg Wondad inginkan.Bisakan???
    Gumawo eonni..untk ff’y.

    ~~Hanna Shin Jiseok

  26. hyunsa benar2 sadis ya.bisa menyakiti diri dia sendiri dan orang laen..aduh dahyun…pengaruhnya benar2 buruk

  27. . choi hyunsa , seperti apa org na ? qw masi bingung dg jalan pikiran na . smua akan lebih mudah kalo dy bersikap.lyak na gadis seusia na . huft

  28. hyunaa emang butuh psikiater… ckckckc…
    prilaku dan cata berpikirnya itu beneran rumit…. tapi kasian juga die….
    kalo pada akhirnya hyunsa meledak karna perasaan yg selama ini d pendam pasti hancur semua…..

  29. Seruu seruuu seruuuu….
    Dapet banget feelnya, otakku seakan dituntut menggambarkan setiap bagian cerita. Dan aku pikir cukup berhasil. ^^
    Author keren pake banget pake maksimal. ^^

    Yang bagian awal chaper ini. Aku dibikin salah prediksi. Yang Hyunsa bilang tidurnya ga nyenyak karena Ada nyamuk yang bercinta. Kirain “nyamuk” itu wonkyu >_<. Taunyaa woon sama jungsoo.

  30. Ntah kenapa sedih bgt baca saat siwon ngomong gitu ke hyunsa,,
    Feelnya dpt bgt
    Siwon pasti sayang bgt sama hyunsa
    Pasti siwon khawatir bgt sama hyunsa mungkin siwon gak tega ngajak hyunsa ke psikiater krn dia gak mau anaknya dianggap bermasalah
    Pasti ini sulit bgt buat siwon

Leave a reply to hana.pertiwi Cancel reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.