[SF] Fake [or/and] Real

I may not be able to be with you

But this doesn’t mean that i didn’t love you

“ Kyuhyun? Bukannya kau harus bersiap untuk konser nanti. Kenapa hanya bermalas-malasan!” seru Ryeowook yang sibuk bolak-balik kamar mandi dan kamarnya untuk menyiapkan barang-barang yang harus dibawanya untuk konser Poseidon hari ini. Sedangkan Kyuhyun hanya berbaring disofa  sembari menatap langit-langit dorm lantai duabelas.

Kyuhyun menarik nafas. “ Memang aku harus ikut, ya?” ucap Kyuhyun yang membuat Ryeowook kini menatapnya bingung.

“ Hey.. kau itu bagian dari K.R.Y. Kalau kau tidak ikut lalu siapa penggantinya, eoh?” sahut Ryeowook. Ia merasa sangat aneh dengan sikap Kyuhyun pagi ini. Entah kenapa sejak pagi, Kyuhyun sudah bertandang ke lantai duabelas dan memilih bermalas-malasan disofa setelah sarapan. Sangat berbeda dari Kyuhyun yang biasa selalu ribut sendiri setiap berangkat pergi acara.

“ Masih ada Donghae hyung. Suara Sungmin hyung juga bagus. Oh… Ajak saja Youngwoon hyung.” Tutur Kyuhyun.

Ryeowook menarik nafas lalu menghampiri Kyuhyun. Ia memberi isyarat untuk adik beda beberapa bulan darinya itu untuk bangun. Kyuhyun menurut dan merubah posisinya menjadi duduk. Ryeowook kemudian duduk disamping Kyuhyun.

“ Oh.. jadi, K.R.Y bisa diubah menjadi S.R.Y? Atau D.R.Y? Ohh… Jika Kangin hyung, akan tetap menjadi K.R.Y bukan? Ide bagus, Kyu.” Tukas Ryeowook sarkastik. Tapi tentu saja, Kyuhyun mengabaikannya. Ryeowook bukanlah tandingan bagi Kyuhyun.

Ryeowook kembali menghela nafas. “ Apa kau sedang ada masalah? Dengan Siwon hyung, misalnya?” Ryeowook kini berusaha mencari alasan dari sikap aneh Kyuhyun. Dan asumsi pertamanya adalah Choi Siwon.

“ Tidak. Kami tidak ada masalah. Kecuali kami masih dalam masa hiatus.” Jawab Kyuhyun cepat.

Tapi malah membuat Ryeowook semakin mengerutkan dahi. “ Masih berlanjut? Kupikir, hubungan kalian sudah menjadi lebih baik. Apa masalahnya semakin rumit?” tanya Ryeowook lagi.

Kyuhyun terdiam dan menyandarkan kepalanya pada sandaran sofa. Kepalanya sedikit terdongak dan ia kembali menatap langit-langit. Kyuhyun menghela nafas pendek. “ Rumit? Ya, semuanya malah rumit. Kupikir kami akan menjadi lebih baik. Tapi sepertinya semakin rumit. Bahkan Jaeshin saja tidak akan bisa mengatasinya.”

“ Sebenarnya ada apa dengan kalian, Kyu? Pertengkaran yang di China itu, sebenarnya apa penyebabnya? Aku –oh… kami tidak pernah melihat kalian bertengkar sehebat itu sebelumnya. Dan Siwon hyung juga terlihat sangat tertekan.”

Kyuhyun menoleh pada Ryeowook da tersenyum tipis. Kemudian ia memilih menyandarkan kepalanya dibahu Ryeowook. Ah… entah sudah berapa lama mereka tidak berbicara antar sesama maknae seperti ini. Hanya saja, dulu mereka selalu bicara bertiga dengan Kibum. Tapi karena Kibum lebih sibuk dengan pekerjaan sebagai actor, mereka pun jadi jarang bicara begini.

“ Jangan terlalu mengkhawatirkanku, Ryeo. Kau malah terlihat lebih tua dibandingan Youngwoon hyung.” Gumam Kyuhyun dengan tertawa kecil.

Ryeowook tertawa kecil dan sedikit menyentil kening Kyuhyun pelan. “ Aku tidak setua itu. Tapi aku memang lebih tua darimu, Cho Kyuhyun.”

Kyuhyun lalu tiba-tiba saja melingkarkan lengannya melewati bahu Ryeowook dan memeluk namja bertubuh kecil itu. “ Aigoo… uri Ryeowookie hyung.”

Ryeowook hanya tertawa melihat sikap Kyuhyun yang kini malah sangat manja.

*****

“ Kyuhyun, berhenti dekat-dekat denganku!!” seru Changmin. Seharian ini Kyuhyun malah selalu saja mengikuti Changmin. Bahkan sejak mereka rehearsal. Itu membuat Changmin kesal. Demi Tuhan, mereka berada satu ruangan dengan Choi Siwon.

“ Apa kau tidak rindu padaku?” sahut Kyuhyun mengerucutkan bibirnya.

Changmin memijat pelipis keningnya. Hari ini Changmin tidak melihat sosok Kyuhyun yang biasa. Dan itu adalah masalah. Masalah yang sangat besar. “ Tidak. Karena aku terlalu sering melihatmu. Apa kau berniat membunuhku, eoh?”

Kyuhyun mendecak. “ Membunuh apa sih? Lagipula kalau kau terbunuh, maka Yunho hyung akan membuatku menyusulmu.” Balas Kyuhyun sebal.

Changmin mendesis. “ Tentu saja, Yunho hyung akan membunuhmu. Now, back off! Aku tidak mau terlibat masalahmu dengan Siwon. Dia itu menyeramkan, tahu.”

*****

“ Kalian harus minta maaf.”

Kyuhyun menarik nafas berat. “ Minta maaf untuk apa?” ucapnya pelan.

“ Entahlah. Masalahnya hanya kalian yang mengetahuinya. Hey.. kau juga tidak mau bicara.”

Kyuhyun menempelkan keningnya pada kaca jendela. Ia menatap kearah luar mobil dan hanya melihat mobil-mobil lainnya dan juga cahaya dari lampu penerangan jalan. “ Aku tidak bisa menceritakannya.”

“ Apa ini masalah yang sama dengan masalah kalian di China?”

“ Bukan. Ada masalah lain dan aku malah membuatnya bertambah rumit. Jae, tidurlah. Maaf, menganggumu.” Ucap Kyuhyun sembari memejamkan matanya. Ia terlalu lelah.

Kyuhyun bisa mendengar helaan nafas Jaeshin diseberang telepon. “ Tidak apa. Tapi kumohon, bicarakan tentang hubungan kalian. Ini sudah terlalu lama. Dan entahlah… mungkin aku bukan orang yang tepat mengatakannya. Tetap percaya pada perasaan kalian.”

“ Terima kasih, Jae. Terima kasih.”

*****

Meeting you was fate’s arrangement, becoming your friend was my choice, falling in love with you is an accident that I couldn’t control

Siwon mengerjapkan matanya. Berusaha mengontrol penglihatannya karena cahaya matahari yang masuk kedalam kamarnya. Perlahan ia membuka matanya  dan menyadari ada orang lain dikamarnya. Siwon duduk bersandar dan mengusap wajahnya. Kemudian menarik selimut hingga menutupi bagian tubuh atasnya.

“ Aku harus mengganti passwordnya. Kau tidak bisa masuk begitu saja, Jae.” gerutu Siwon.

“ Sudah menjadi kebiasaan. Aku juga sering masuk ke kamarmu tanpa ijin sejak kita kecil. Dan kau tidak pernah marah. Kenapa sekarang jadi masalah?” sahut Jaeshin yang kini membuka gorden membuat cahaya matahari dan udara dingin masuk kedalam ruangan tersebut.

“ Ugh… Itu saat usiaku masih sepuluh tahun. Sekarang aku duapuluh tujuh tahun, Jae.” ujar Siwon.

Jaeshin berbalik menatap Siwon. Ia berjalan keujung tempat tidur. “ Well… kita bahkan sering mandi bertiga bersama Jiwon, sampai usiamu tigabelas, Oppa. Sekarang bangun. Aku buat sarapan.” Tukas Jaeshin sembari menarik selimut Siwon hingga memperlihatkan tubuh Siwon. Well… sudah kebiasaan kalau Siwon tidur hanya dengan boxer.

“ JAESHIN!!”

*****

Siwon melemparkan handuk kecil yang digunakan mengeringkan rambutnya ke sofa. Dan ia berjalan menuju meja counter dapur. Siwon mengambil duduk dan sedikit meneguk jus apel yang sudah disediakan oleh Jaeshin. Gadis itu melirik Siwon dengan jengkel lalu menyodorkan sepiring sandwich yang dibuatnya. Siwon mengambil sandwich tersebut dan mencoba gigitan pertama. Kemudian, dahi Siwon tampak mengerut. Jaeshin menghela nafas dan duduk dihadapan Siwon.

“ Tidak enak?”

“ Ini enak. Aku tidak pernah memakai mustard.”

“….”

“ Kyuhyun tidak suka mustard.”

“ Kalian menyusahkan.”

“ Memang.”

“ Aku terlalu bodoh mengurusi kalian.”

“ Benar. Kau terlalu muda untuk menjadi nanny kami.”

“ Lalu masalahnya?”

“ Tidak tahu. Yang kemarin sudah selesai.”

“ Sekarang berbeda?”

“ Ya. Kyuhyun berbeda.”

“ Sudah bicara dengannya?”

“ Dia tidak mau bicara apapun. Tapi aku merasa aneh.”

“ Perusahaan?”

“ Tidak tahu. Kudengar dia dipanggil.”

“ Dia dalam masalah. Tapi dia tidak mau beritahu.”

“ Tipikal Kyuhyun.”

“ Kau tidak akan bertanya padanya?”

“ Kyuhyun akan mengelak. Dia keras kepala.”

“ Sangat. Dan dia juga bodoh. Kau juga.”

“ Aku tahu, Jae. Aku tahu.”

*****

“Antarkan aku. Baru temui kekasihmu.” Jaeshin memasang seatbelt.

Siwon mengangguk dan juga memasang seatbelt. Lalu ia menyalakan mesin mobil.

“ Hallo Michael. Senang bisa menaikimu lagi.” tutur Jaeshin.

Siwon hanya tersenyum tipis dan melajukan Michael-nya keluar dari area parking apartement.

“ Kapan terakhir kau membawa Michael ke rumah? Karena aku lebih sering melihat Gabriel.” Tanya Jaeshin.

“ Cukup lama. Hampir dua bulan Michael diurus oleh Paman Jang.” Ucap Siwon.

Jaeshin mengangguk mengerti. Ia lalu mengeluarkan ponselnya karena bergetar. “ Mom menyebalkan.” Tukas Jaeshin sebal. “ Kau harus mampir. Mom mau menitipkan barang untuk Kyuhyun. Sial, sebenarnya yang anak Choi itu aku atau Kyuhyun sih.”

“ Hey.. jangan bicara kasar. Kyuhyun lebih tua darimu, Jae.” tegur Siwon.

Jaeshin mendengus. Ia memasukkan ponselnya kedalam mantel. “ Aku tahu. Maaf. Tapi kurasa Mom benar-benar sudah jatuh hati pada Kyuhyun. Hey… kalau Mom saja bisa sangat menyukai Kyuhyun, kenapa tidak dengan keluarga lain?”

“ Belum waktunya, Jae. Aku perlu membereskan masalah ini dulu, sebelum membawa Kyuhyun kerumah. Satu lagi, dari seluruh keluarga Choi hanya kita bertiga yang mengetahui hal ini.”

*****

“ Mom, kau bahkan jarang membuatkanku bekal makan siang.” Melihat Jaeshin merajuk adalah pemandangan langka. Siwon cukup beruntung bisa melihatnya hari ini.

“ Jangan berisik sayang. Kau sudah terlalu tua untuk membawa bekal.” Sahut sang Mom yang sibuk dengan kotak makan siang.

Jaeshin mendengus. “ Kyuhyun bahkan lebih tua tiga tahun dariku, Mom.” Balas Jaeshin sebal. “ Lagipula mereka hanya latihan biasa. Kenapa harus dibawakan bekal begini?”

“ Hanya ucapan terima-kasih, sayang. Lagipula tidak untuk Kyuhyun. Siwon dan yang lain juga bisa makan. Ada cukup banyak untuk semua member.” Tutur Mom sembari menutup kotak makan terakhir. Beliau memasukkan kedalam sebuah tas dan menutup restleting secara rapat. “ Siwon-ah, makan yang banyak ne.”

“ Gomawo, ajhumma. Kyuhyun dan yang lainnya pasti sangat senang. Apa hanya ini saja atau ada yang lainnya?” Siwon memperlihatkan senyuman lebarnya –terlalu lebar hingga kedua dimplenya yang dalam.

Jaeshin mendesis jengkel dan menarik lengan Siwon. “ Ayo, pergi. Mom hanya memberikan kotak makan siang. Cepatlah…”

*****

“ Berhenti tersenyum. Kau menyeramkan. Mom hanya sedang sangat jatuh hati pada Kyuhyun, akhir-akhir ini. Kurasa karena Mom terlalu sering menonton Radio Star.” Tukas Jaeshin yang sibuk menenangkan temannya. Ia sudah berjanji untuk bertemu dengan teman kampusnya untuk mengerjakan tugas. Tapi karena harus kembali kerumah, Jaeshin menjadi terlambat dari waktu janjian. “ Dia akan segera melupakan Kyuhyun dan beralih pada Jongwoon oppa. Atau harus kupanggil ajhusi?”

“ Jongwoon hyung? Kenapa? Ah.. tidak, Jae. Tetap Oppa mengerti. Ajhusi, maka kau harus memanggil dari Jungsoo hyung hingga err… Sungmin? Dengan sebutan yang sama.” Tutur Siwon.

Dan Jaeshin memberikannya lirikan sinis. “ Hey… bahkan wajah Sungmin oppa jauh terlihat lebih muda darimu. Tiga hari lalu, aku mendapati hasil download i-tunes beberapa lagu Jongwoon. Sebenarnya sejak kapan Mom berubah jadi ELF begitu?! Setahuku Mom hanya tertarik pada Shinhwa. Atau Big Bang.”

“ Itu bagus. Keponakannya salah satu member Super Junior.” Ujar Siwon. Ia memang sangat terkejut mendengar bahwa bibinya adalah penggemar Big Bang sejak lima tahun lalu. Dan Shinhwa, sejak awal boyband kedua SM debut.

“ Memang bagus. Tapi awalnya Mom hanya tertarik pada Donghae oppa. Hanya saja, sekarang dia benar-benar menjadi sangat muda saat menonton Radio Star. Bahkan Mom sudah membooking tiket pertunjukan musical Kyuhyun oppa.” Sahut Jaeshin.

“ Ajhumma pergi menonton?” seru Siwon. Well… jadi, hanya dia yang memang belum pernah pergi menonton? Sangat menyedihkan sekali.

Jaeshin mengangguk. “ Bahkan untuk musical sebelumnya, saat aku pergi menonton dengan Mom. Mom hampir saja membunuhku saat perjalanan pulang. Dia melampiaskan kekesalan melihat scene romantis Kyuhyun padaku. Ugh… aku tidak mau lagi pergi menonton dengan Mom.”

*****

Love is an insecurity thing. The more you love someone, the more you will worry about the left TA would suspect, would worry about the outcome, will want more. . .

“ Berhenti minum itu, Joonmyun.” Seru Kyuhyun kesal. Sedangkan Joonmyun hanya menatap sunbae-nya sembari menghabiskan yogurtditangannya.

“ Waeyo?” tanya Joonmyun –akhirnya – setelah ia menghabiskan minuman yogurtnya.

Kyuhyun mendecih sebal. “ Sudahlah. Lupakan.” Sahutnya. Joonmyun hanya terkekeh dan mulai membuka gelas yogurt lainnya. Kyuhyun melipat kedua tangannya didepan dada. “ Kau itu sedang stress, ya? Kenapa dari tadi hanya minum itu saja?”

Joonmyun melirik Kyuhyun. “ Stress kenapa, hyung?”

“ Euhm.. entah. Mungkin karena Yifan yang kabur selama satu bulan.” Tukas Kyuhyun santai.

Joonmyun menghabiskan gelas kelima-nya dan kemudian beralih menatap Kyuhyun jengkel. Kyuhyun ini yang terkekeh menang. “ Hyung menyebalkan.”

“ Selalu begitu.” Sahut Kyuhyun ringan.

Joonmyun mencibir. “ Jangan menyebut namanya, okay.”

“ Waeyo?” Kyuhyun balik bertanya. Tepat dengan nada yang sama saat Joonmyun bertanya pada dirinya sebelumnya. Joonmyun memutar bola matanya jengkel.

“ Arraseo. Aku menyerah. Hyung yang menang. Okay? Puas? Sekarang berhenti.” Joonmyun akhirnya mengibarkan bendara putih. Well… dengan cara apapun, dia tidak akan pernah menang berdebat dengan Kyuhyun. Maka sebelum ia dihabisi oleh Kyuhyun, lebih baik ia menyerah saja, bukan? “ Dan bukankah seharusnya hyung berada diruang latihan? Kenapa kabur kesini?” Joonmyun mengalihkan pembicaraan.

Kyuhyun tertawa. “ Kau menyerah kenapa sih? Aneh. Aku sedang malas. Lagipula aku juga butuh istirahat.” Tutur Kyuhyun setelah ia menghentikan tawanya. “ Aku sudah tidak muda lagi, tahu.”

“ Well yeah… Hyung sudah duapuluh enam tahun. Sudah cukup tua.” Ujar Joonmyun –menyetujui. Tapi kemudian, ekspresi Kyuhyun kembali berubah.

“ Jangan memulai, Kim Joonmyun. Jangan pernah memulainya.”

*****

Two people just love each other, may not be able to go to the end. The two have been together, will have good results.

Siwon menutup pintu mobil audinya dengan keras. Walaupun saat itu halaman SM sedang dipenuhi oleh ELF yang datang tapi Siwon sama sekali tidak memberikan sapaan atau bahkan senyuman. Siwon hanya berjalan masuk kedalam gedung, bahkan Junghoon yang menghampirinya diacuhkan olehnya.

“ Berhenti bersikap kekanakan, Choi Siwon.” ucap Junghoon yang berjalan mendampinginya.

Siwon bahkan tidak melihat padanya. “ Jangan mengangguku, hyung. Jangan.” Ucapnya dengan nada rendah dan terdengar sangat marah.

Junghoon menghela nafas pendek dan tetap mengikuti Siwon hingga menuju lift. Siwon menekan tombol dan menunggu pintu lift terbuka.

“ Baik, anggap aku tidak akan ikut campur. Tapi ini masalahnya sangat berbeda, Siwon. Kau tidak bisa melakukan ini.” tutur Junghoon. Siwon seakan tidak peduli.

Ketika pintu lift terbuka, Siwon berjalan masuk dan diikuti pula oleh Junghoon. Siwon lalu menekan tombol lantai lima. “ Tentu aku bisa melakukannya, hyung.”

*****

Siwon membuka pintu studio dengan sedikit kasar. Dan beruntung, tidak ada yang protes –kecuali Junghoon yang berjalan dibelakangnya. Sang manager tahu persis perangai Siwon, jadi walaupun ia tidak menyukai sikap Siwon dia tidak akan bicara apapun. Toh rasanya pun percuma, Siwon tidak akan mendengarkan siapapun disaat kondisinya tidak bisa diganggu.

Siwon berjalan menuju pojok ruangan dimana ia langsung menemukan sosok yang ia cari. Kyuhyun-nya. Sosok yang bersamanya hampir empat tahun. Orang yang selalu tersenyum padanya, bahkan disaat terlelah baginya. Orang yang selalu terlihat keras disaat terlemahnya. Cho Kyuhyun-nya yang tersayang.

“ Kyuhyun, kita perlu bicara.” Bisik Siwon setelah ia memberikan kecupan ringan dipipi pemuda itu.

Kyuhyun menoleh dan terlihat ada rona merah muda cantik dipermukaan kulitnya yang putih pucat. “ Hy-hyung? Mau bicara apa? Bi-bicarakan saja.” Ucap Kyuhyun dengan sedikit canggung.

“ Tidak disini, Kyu.” Siwon kini terlihat lebih agresif dengan memeluk pinggang Kyuhyun –terkesan ingin menarik Kyuhyun pergi dari tempat tersebut.

“ Hey… Choi Siwon, berhenti melakukan lovey dovey dihadapan kami.” Seru Hyukjae dengan nada protes, tapi kemudian malah diikuti oleh suara tawa kikikan Donghae dan Youngwoon. Sedangkan Ryeowook dan Sungmin tidak mau ambil pusing. Toh, mereka sudah biasa melihat hal yang seperti itu di dorm –kecuali Siwon kini bersikap frontal.

Siwon melirik pada hyungdeulnya, sedangkan Kyuhyun hanya menunduk. Well… Kyuhyun mungkin dikenal sebagai maknae yang jahil pada hyungdeulnya, tapi ia tidak akan bisa berbuat apapun jika mereka sudah menggodanya bersama Siwon. Beruntung didalam studio hanya adalah mereka dan dua manager –para dancer belum datang.

“ Kalian mau melihat tontonan menarik, hyung?” tukas Siwon.

Belum sempat hyung-nya bicara, Siwon bergerak lebih cepat. Well… lebih tepat bibirnya yang bergerak terlalu cepat. Hitungkan sepersekian detik, Siwon sudah mendapatkan bibir Kyuhyun. Menguncinya dengan agresif. Kyuhyun yang bahkan terlambat bereaksi kini tidak bisa menolak ciuman Siwon.

Hell… Siwon dalam situasi emosi yang kacau, Kyuhyun jelas bisa merasakannya. Jadi, percuma ia menolak. Disisi lain, member lainnya hanya mendecak jengkel dengan kelakuan frontal Siwon. Ini diruang public, lebih parah di SM.

“ Choi Siwon..!!” hanya Junghoon yang berani berteriak keras pada Siwon.

Siwon menarik bibirnya dan meninggalkan jejak benang saliva tipis. Tanpa bicara sepatah kata lainnya, Siwon menarik Kyuhyun dan membawanya keluar dari studio tersebut. Junghoon hanya bisa menghela nafas berat melihat sikap Siwon. Sedangkan member lain terlihat seperti kebingungan.

“ Hyung, sebenarnya ada apa dengan Siwon? Tidak biasanya dia bersikap se-frontal ini.” tanya Donghae, menyuarakan pertanyaan yang sama dengan member lainnya.

Junghoon mendesis pelan. “ Dia hanya sedang menyelesaikan masalah. Tapi dengan cara yang salah.”

*****

Love generated a lot of possibilities, but the marriage only a possibility, it is companionship.

Kyuhyun mengerang pelan. Bibir Siwon menginvansi bibirnya dengan sedikit kasar. Kyuhyun tahu Siwon sedang sangat marah saat ini. Bahkan Kyuhyun –mungkin– sudah bisa mengetahui alasannya. Siwon tidak akan bersikap terang-terangan padanya di SM dan ruang public lainnya, bahkan jika di satu ruangan hanya ada member lain dan manager mereka. Tentu berbeda dengan fanservice dihadapan ELF, itu hanyalah satu-satunya “alasan” Siwon untuk bisa mendekati Kyuhyun. Kyuhyun mendesah ketika Siwon semakin merapatkan tubuh mereka. Dan Kyuhyun tidak bisa kabur karena ia terhimpit antara loker dan juga tubuh Siwon sendiri. Kyuhyun mencengkram kuat lengan kaus Siwon, menahan segala gairah yang seakan hendak meledak.

“ …Nnghn.. Si-siwon..” Kyuhyun berusaha untuk mengeluarkan suaranya, tapi pada akhirnya yang keluar hanya desahan tertahannya.

Dan sepertinya Siwon sendiri tidak merasa ingin berhenti sekarang. Walau jauh dibawah sadarnya, Siwon jelas mengetahui Kyuhyun memintanya untuk berhenti. Tapi Siwon tidak bisa. Persetan dengan SM atau dimanapun ia saat ini, yang Siwon inginkan hanya menunjukkan pada semua orang bahwa Kyuhyun adalah miliknya dan dirinya adalah milik Kyuhyun. Siwon sudah sangat muak dengan semua kepura-puraan ini.

Siwon semakin kalap, hingga ia merapatkan tubuhnya pada Kyuhyun padahal tidak ada ruang tersisa diantara mereka. Siwon masih melumat agresif bibir Kyuhyun, bahkan sedikit saliva mengalir diujung mulutnya. Kyuhyun kini sudah pasrah. Siwon sudah kehilangan kendali atas dirinya. Kecuali ada orang lain yang datang dan menarik Siwon menjauh darinya. Hanya itu pengharapan Kyuhyun untuk bisa bernafas normal kembali.

“ Dasar bodoh!” samar Kyuhyun bisa mendengar suara seseorang. Dan detik berikutnya, Kyuhyun merasakan sebuah tarikan kuat hingga ciuman panjang Siwon berakhir. Kyuhyun menghirup udara banyak-banyak dan berusaha menormalkan tarikan nafasnya.

“ Apa yang kau lakukan, huh?!!” Kyuhyun kini akhirnya tersadar sepenuhnya dan melihat Jaeshin yang berdiri diantara dirinya dan Siwon.

Kyuhyun mengelap ujung mulutnya dengan punggung tangan. Ia bisa melihat ekspresi datar Siwon menatap Jaeshin. “ Bagaimana ia bisa bersikap datar seperti itu?”

“ Aku bertanya padamu Choi Siwon! Apa yang kau lakukan, huh? Apa kau mau membunuh Kyuhyun?” seru Jaeshin keras pada Siwon. Tapi sepupunya itu hanya diam mengabaikannya.

Kyuhyun menyentuh bahu Jaeshin. “ Jae, sudahlah. Jangan marah seperti ini. Biarkan aku bicara dengannya. Aku yakin dia punya alasan.” Tutur Kyuhyun.

Kemudian Jaeshin berbalik menatap Kyuhyun. “ Alasan? Tentu dia punya alasannya. Dan jika ia mendengar alasan itu darimu secara langsung, semuanya tidak akan begini, Kyuhyun.” Kyuhyun terhenyak. Jaeshin kini rasanya bukan hanya marah pada Siwon, tapi juga dengannya.

“ A-apa maksudmu, Jae?”

“ Berhenti bersikap bahwa kau bisa menyelesaikannya sendiri, Cho Kyuhyun! Ini bahkan masalah yang bisa diselesaikan dengan mudah seperti membalikkan telapak tangan.” kali ini Jaeshin yang berteriak pada Kyuhyun.

“ Jae, jangan berteriak pada Kyuhyun!!” bentak Siwon. Kyuhyun kini tidak tahu apa yang sedang dibicarakan oleh Jaeshin dan diketahui oleh Siwon. “ Jangan pernah berteriak padanya, Choi Jaeshin.”

Jaeshin kembali menoleh pada Siwon. “ Kenapa? Apa karena dia kekasihmu, begitu? Kalau dia adalah kekasihmu, maka akui dia dihadapan semua orang!!”

“ Jae, hentikan. Hyung, kumohon hentikan.” Kali ini Kyuhyun menyela diantara mereka. Walaupun Kyuhyun masih tidak tahu apa yang sedang mereka bicarakan, tapi ia merasa bahwa pertengkaran Jaeshin dan Siwon adalah kesalahannya.

Jaeshin menatap Kyuhyun dan Siwon secara bergantian. Ia menarik nafas panjang. “ Terserah. Urus masalah ini sendiri. Aku tidak mau terlibat lagi. Dan jangan menyalahkanku jika pria tua itu sudah bertindak.” Kemudian Jaeshin keluar dari ruangan tersebut. Meninggalkan Kyuhyun dan Siwon.

Kyuhyun kini hanya menatap Siwon. “ Apa yang terjadi, hyung?”

“ Tidak ada, Kyuhyun.” Siwon lalu menarik tubuh Kyuhyun dalam pelukannya. “ Dan kumohon, maafkan aku, Kyuhyun. Aku memang sangat bodoh.”

What is the sense of security? In the side is the sense of security.

*****

p.s tidak mengharapkan sesuatu yang berlebihan bukan? well.. entah kenapa jadinya seperti ini. nikmati saja dan ikuti perjalanan berikutnya. /aku ini kenapa sih?/ okay… ini kayaknya gagal deh -___-